Palembang, 2025 – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menanggapi perubahan jadwal perkuliahan selama bulan Ramadhan. Perubahan ini dinilai sebagai solusi yang baik untuk menyesuaikan ritme ibadah dan kondisi fisik mahasiswa. Namun, efektivitasnya bergantung pada bagaimana jadwal tersebut diatur.
Jadwal baru ini bisa lebih efektif dibandingkan jadwal biasa jika mempertimbangkan waktu-waktu ketika mahasiswa lebih fokus, misalnya di pagi hari setelah sahur. Namun, jika perubahan terlalu drastis atau jadwal menjadi terlalu padat, efektivitasnya bisa menurun.
Mahasiswa yang menjalankan puasa menjadi pihak yang paling terdampak, terutama mereka yang memiliki aktivitas padat atau bekerja sambil kuliah. Dosen juga terdampak karena harus menyesuaikan cara mengajar dan jadwal pribadi mereka.
Saat jadwal kuliah berubah selama bulan Ramadhan, mahasiswa biasanya memilih belajar atau mengerjakan tugas di rumah atau tempat yang tenang seperti perpustakaan—jika masih buka—agar tetap bisa fokus meskipun energi lebih terbatas.
Perkuliahan dinilai paling efektif jika dilakukan di pagi hari, karena energi masih cukup setelah sahur dan belum terlalu menurun seperti di siang atau sore hari.Untuk mengatur keseimbangan antara kuliah, ibadah, dan istirahat selama bulan Ramadhan, mahasiswa biasanya membuat jadwal yang seimbang. Tugas-tugas penting dikerjakan di pagi hari, istirahat dilakukan di siang hari, dan aktivitas akademik lainnya dilanjutkan setelah berbuka puasa. Ibadah seperti tarawih dan tadarus juga dimasukkan dalam jadwal agar tidak bentrok dengan tugas kuliah.
Kontak:Universitas Islam Negeri Raden Fatah PalembangJl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No.Km.3, RW.05, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126Telepon: (0711) 354668
Email: dakkom_uin@radenfatah.ac.id
Penulis: Siti Mardia
NIM: 2220701065