Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro melakukan peninjauan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara. Pemantauan ini tidak hanya mengawasi distribusi BBM bersubsidi, tapi juga untuk melihat keamanan, pengelolaan, dan mutu pelayanan SPBU.
“Dalam peninjauan di SPBU ini, ternyata ada banyak hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah bahwa peralatan safety fire telah melewati masa berlakunya. Ini sangat berbahaya. Titik masuk ke tangki penyimpanan sepertinya tidak pernah diperiksa, dan beberapa tempat bahkan mengalami banjir,” kata Sentot melalui siaran persnya pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Sentot juga mengomentari kurangnya kamera pengawas (CCTV) di area SPBU yang tidak mengarah pada plat nomor kendaraan.
“Masalah ini juga sangat serius. Kamera hanya terpasang di depan saja. Ini mencerminkan kurangnya perhatian dari pengelola atau manajemen SPBU terhadap pengawasan yang cukup jauh,” katanya.
Dia berharap pengelola SPBU akan segera mengambil tindakan perbaikan berdasarkan temuan ini. “Kami berharap agar fasilitas ini diperbaharui, dan pengelola SPBU harus mematuhi prosedur yang telah ditetapkan, termasuk dalam hal pelayanan, manajemen SPBU, peningkatan aspek keamanan, dan mutu layanan. Selain itu, para petugas juga harus mendapatkan pelatihan teknis yang memadai,” katanya.
Sementara itu, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga Medan, Gusti Anggara Permana, menjelaskan bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa aspek yang perlu diperbaiki sebagai tindak lanjut dari pemantauan ini.
“Kami akan meningkatkan manajemen SPBU itu sendiri dan ini akan menjadi catatan kami untuk lebih fokus dalam memberikan pembinaan kepada SPBU,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua DPC Hiswana Migas Sumatera Utara, Haris Razali. Menurutnya, mereka akan melakukan perbaikan dan meningkatkan kontrol terhadap anggotanya ke depan.
