Palembang — Suasana haru sekaligus penuh semangat menyelimuti Aula DPW PKS Sumatera Selatan ketika Ketua DPW PKS Sumsel, Ir. H. Baharuddin, MM, secara resmi melantik anggota baru PKS Sumsel dalam gelaran Sekolah Cinta Indonesia (SCI) ke-39, Minggu (—). Acara ini menjadi lebih bermakna karena hadir pula Ketua MPW PKS Sumsel, Muhammad Toha, serta Sekretaris MPW, Jumono, yang turut memberikan dukungan dan nasihat kepada para kader baru.
Dalam sambutannya, Dian Pratiwy, selaku panitia pelaksana, menyampaikan bahwa SCI ke-39 ini memiliki nuansa yang berbeda. “SCI kali ini adalah langkah awal kepengurusan baru. Sehari sebelumnya, kami telah menggelar acara silaturahim perpisahan dengan pengurus SCI periode 2020–2025. Kini kami melanjutkan estafet perjuangan dengan semangat baru,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Muhammad Toha, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Sumatera Selatan, memberikan materi inspiratif yang disarikan dari buku karya Presiden PKS Dr. H. Muzammil Yusuf berjudul “Lima Rumah Perjuangan PKS”. Dalam paparannya, Toha menekankan pentingnya membangun lima fondasi utama perjuangan partai:
- Rumah Tangga — madrasah pertama peradaban yang menanamkan nilai-nilai dasar keimanan dan akhlak.
- Rumah Ibadah — sumber energi spiritual dan sosial yang menguatkan ikatan antarumat.
- Rumah PKS — tempat soliditas, militansi, dan kerja kolektif tumbuh dan mengakar.
- Rumah Kebangsaan — karpet merah bagi kader PKS untuk berkontribusi nyata bagi negeri.
- Rumah Kemanusiaan — bentuk dakwah yang menembus batas, lintas suku, agama, dan bangsa.
“Melalui lima rumah perjuangan ini, kita ingin kader PKS menjadi pribadi yang utuh — beriman, berkontribusi, dan peduli terhadap sesama,” tegas Toha dalam orasinya yang disambut tepuk tangan meriah peserta SCI.
Pelantikan ini menandai babak baru perjalanan PKS Sumsel dalam melahirkan kader-kader yang tidak hanya tangguh secara ideologis, tetapi juga memiliki empati sosial yang tinggi. Dengan semangat PKS untuk Keluarga Indonesia, acara SCI ke-39 menjadi bukti nyata bahwa cinta kepada Indonesia harus diwujudkan dengan kerja nyata, solidaritas, dan dakwah yang penuh kasih
