Buletinsumsel.com – Rencana Pemagaran Seng secara Diam-diam sebagai tindak lanjut rencana Revitalisasi, ratusan Pedagang Kaki Lima Kota Palembang melakukan aksi blokade sebagai tanda penolakan atas rencana tersebut.
Pemerintah dinilai sampai detik ini belum memberikan solusi yang memberikan dampak yang baik bagi untuk berdagang sebagai lanjutan dari Rencana Revitalisasi Pasar 16 Ilir.
Mendengar Rencana Pemagaran itu, bersama beberapa Aktivis Pemuda Sumsel terjun ke lokasi sebagai bentuk upaya keberpihakan terhadap pedagang
Diantaranya, Charma Afrianto, Ki Edi Susilo, Febri Zulian, Anton, Mpit, Andi Leo, Risdiana, Vini, dan juga pihak dari Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Muhammad Arfani.
Charma Ketua, Umum DPP GENCAR Indonesia menilai Pemerintah Kota Palembang telah bertindak semena-mena kepada Para Pedagang.
Menurutnya Pemkot Palembang harus lebih memikirkan nasib Para pedagang dalam rencana revitalisasi Pasar 16 ini, bagaimanapun disini lah sumber mata pencaharian mereka untuk hidup.
Pencegahan terus dilakukan Para pedagang yakni berjaga di lokasi guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi, mereka berkumpul untuk memblokade Semua pintu masuk Pasar 16.
Para pedagang masih menanti solusi yang memikirkan nasib mereka, bukan kepentingan Pemerintah saja
Terkait hal itu Anggota Komisi III DPRD Muhammad Arfani menuturkan, pasar 16 Ilir kalau dilihat dari keadaannya memang harus segera diperbaiki, akan tetapi harus ada solusi untuk pedagang K5 jangan sampai main gusur tanpa ada solusi.
Mekanismenya sudah dijalankan kami juga akan mengundang pihak PCR, para pedagang K5 dan Perusahaan Umum Daerah (Perdumda). Hari ini pukul 14.00 WIB, kami berharap perwakilan K5 bisa hadir untuk mengikuti pembahasan di Komisi II DPRD Palembang, agar kita dapat mencari solusi yang terbaik,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Palembang F-PKB, Muhammad Arfani
Insha Allah, kita akan mencari solusi yang terbaik bersama teman-teman di DPRD Palembang, saya memastikan bahwa subuh ini jangan sampai terjadi penggusuran yang sudah direncanakan,” ungkap Fani sapaan akrab Muhammad Arfani.