Kampus  

Dibalik Bersihnya Kampus, Ada Tangan-Tangan Tangguh : Cerita Ademas Seorang OB FISIP UIN Raden Fatah Palembang

Ademas (33), seorang tenaga kebersihan yang telah bekerja sejak tahun 2019 hingga sekarang di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang, menjadi sosok penting di balik bersih dan nyamannya lingkungan kampus. Setiap hari, ia menjalankan tugas mulai dari pagi hingga sore, menyapu, mengepel, dan menjaga kebersihan ruangan demi kenyamanan seluruh civitas akademika.

Seluruh area kampus menjadi ruang kerjanya, dan semua itu dijalani dengan penuh dedikasi serta ketulusan. Kebersihan bagi Ademas, bukan sekadar tugas, melainkan bentuk pengabdian. Dengan sikap santun dan menjunjung nilai sosial, ia menciptakan suasana kerja yang nyaman dan penuh rasa hormat antarsesama, (31/05/2025).

Bagi Ademas, Kebersihan itu penting karena menunjang kenyamanan dosen, mahasiswa, dan semua civitas akademika. Menurut pria yang dikenal santun ini, setiap pekerjaan yang dilakukan dengan tulus adalah bentuk pengabdian yang tak ternilai. Ia merasa dihargai setiap kali hasil kerjanya diapresiasi, terutama oleh para dosen.

“Saya percaya suasana kerja yang nyaman itu lahir dari sikap santai tanpa beban, tapi tetap bertanggung jawab. Dan yang paling penting, kita harus bisa memahami karakter orang-orang di sekitar,” ungkapnya.

Tidak hanya menjalankan tugas kebersihan, Ademas juga dikenal sebagai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. Ia senantiasa menjaga sikap sopan, membangun hubungan harmonis dengan mahasiswa dan pegawai lainnya, serta menanamkan pentingnya saling menghormati di lingkungan kerja.

Ademas, juga menyampaikan pesan sederhana namun bermakna bagi seluruh warga kampus agar menjaga kebersihan dan peduli terhadap lingkungan. Baginya, bekerja dengan hati adalah tentang kesabaran dan rasa memiliki terhadap tempat di mana ia mengabdi.Cerita Ademas menjadi pengingat bahwa setiap profesi memiliki makna dan peran vital dalam kehidupan kampus. Di balik kenyamanan yang dirasakan, ada tangan-tangan tangguh yang bekerja tanpa pamrih. Mereka layak dihargai, diapresiasi, dan diberi ruang dalam setiap cerita tentang keberhasilan institusi pendidikan.

Penulis : Emelia, Nyayu Lutfia Saharani, Nanda Januarti Effendi, Lathifah Salsabila, Iqbal, Masmuda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *